Mengungkap misteri lubang hitam beberapa orang mungkin tidak menyadari serta mengetahui arti dari lubang hitam itu sendiri. Jujur aja, pertama kali saya dengar istilah lubang hitam (black hole), pikiran saya langsung melayang ke sesuatu yang misterius dan mungkin sedikit menyeramkan. Sebuah tempat di mana segala sesuatu—termasuk cahaya—bisa tersedot tanpa bisa kembali. Konsep ini terdengar seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah, tapi faktanya lubang hitam itu benar-benar ada.
Apa mungkin ini semacam portal ke dunia lain Atau mungkin ini hanya cara alam semesta “membersihkan” dirinya sendiri? Saya pun mulai mencari tahu, dan hasilnya benar-benar bikin mind blown.
Apa Itu Lubang Hitam
Singkatnya, lubang hitam adalah wilayah di ruang angkasa dengan gravitasi yang sangat kuat hingga bahkan cahaya pun nggak bisa lolos. Ini terjadi karena bintang super besar yang meledak (supernova) dan kemudian runtuh ke dalam dirinya sendiri, menciptakan daerah dengan kepadatan luar biasa.
Kalau dianalogikan, bayangkan sebuah trampolin besar dengan bola bowling di tengahnya. Bola itu akan menciptakan lekukan di trampolin, kan? Nah, lubang hitam adalah lekukan yang ekstrem—sampai-sampai semua benda di sekitarnya jatuh ke dalamnya dan nggak bisa keluar lagi.
Yang bikin tambah menarik, batas dari lubang hitam disebut event horizon—garis tak kasatmata yang kalau sudah dilewati, udah nggak ada harapan buat kembali.
Apa yang Terjadi Kalau Kita Masuk ke Lubang Hitam
Pernah denger istilah spaghettification? Ini bukan nama makanan Italia, tapi istilah yang digunakan ilmuwan buat menggambarkan apa yang terjadi kalau manusia masuk ke lubang hitam.
Karena gravitasi lubang hitam makin kuat di bagian yang lebih dekat dengan pusatnya, tubuh kita bakal ketarik secara ekstrem—kepala atau kaki (tergantung posisi masuknya) akan mengalami tarikan yang lebih kuat daripada bagian lain. Akibatnya? Kita bakal meregang seperti spageti sampai akhirnya… ya, hancur total.
Tapi ada teori menarik: dari sudut pandang orang yang jatuh ke dalam lubang hitam, waktu akan terasa melambat, seakan-akan semuanya berjalan dalam gerakan lambat. Bahkan, dari luar, orang yang mengamati akan melihat kita seperti berhenti di event horizon, seolah-olah kita nggak pernah benar-benar jatuh.
Lubang Hitam Portal ke Dimensi Lain
ini bagian yang lebih spekulatif, tapi tetap menarik. Ada teori yang menyebutkan bahwa lubang hitam bisa jadi wormhole semacam jembatan. Ke tempat lain di alam semesta atau bahkan ke dimensi lain.
Para ilmuwan, termasuk Albert Einstein dan Nathan Rosen, pernah mengusulkan konsep Einstein-Rosen Bridge. Yang mengatakan bahwa mungkin ada jalan pintas di dalam lubang hitam yang bisa menghubungkan dua titik berbeda di alam semesta. Kalau benar, ini bisa membuka kemungkinan perjalanan antarbintang atau bahkan perjalanan waktu.
Sayangnya, belum ada bukti nyata yang bisa mendukung teori ini. Tapi tetap saja. Gagasan bahwa lubang hitam mungkin lebih dari sekadar penghisap materi masih bikin banyak ilmuwan penasaran.
Apakah Kita Bisa Melihat Lubang Hitam
Menariknya, meskipun lubang hitam nggak memancarkan cahaya, kita bisa melihatnya lewat efeknya terhadap benda-benda di sekitarnya. Misalnya, kalau ada bintang yang berada di dekat lubang hitam, kita bisa melihat bagaimana cahayanya melengkung atau bahkan benda itu tersedot.
Pada tahun 2019, para ilmuwan berhasil menangkap gambar pertama dari bayangan lubang hitam yang ada di galaksi M87. menggunakan Event Horizon Telescope (EHT). Bentuknya mirip seperti donat bercahaya dengan pusat gelap, yang sebenarnya adalah bayangan lubang hitam itu sendiri.
Lalu, pada 2022, mereka berhasil mengambil gambar lubang hitam di pusat galaksi kita sendiri, Sagittarius A*, yang ukurannya sekitar 4 juta kali massa Matahari.